Dalam
lingkungan bisnis global, akuntan manajemen harus mengetahui banyak hal dalam
berbagai area bisnis termasuk sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik,
dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal dengan baik peraturan
akuntansi keuangan dari negara-negara tempat perusahaan beroperasi.
Perusahaan
multinasional (MNC) adalah perusahaan yang menjalankan bisnis di lebih dari
satu negara dalam suatu volume di mana kesehatan perusahaan dan pertumbuhannya
bergantung pada lebih dari satu negara. Perusahaan ini dapat membangun kegiatan
dalam tiga cara utama yaitu melakukan kegiatan ekspor impor, membeli anak
perusahaan yang dimiliki secara penuh, atau berpartisipasi dalam joint venture.
Masalah
yang mungkin timbul dalam hal ekspor dan impor barang dari luar negeri adalah
adanya tarif impor yang berbeda antar negara, zona perdagangan luar negeri, dan
pakta perdagangan antara berbagai negara. Akuntan manajemen harus waspada
terhadap biaya-biaya yang timbul dari adanya ekspor impor barang dan
mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan luar negeri.
Dalam
hal membeli anak perusahaan yang dimiliki sendiri, akuntan manajemen harus
memperhatikan berbagai biaya dan manfaat outsourcing yang mungkin tidak
tersedia di negara origin. Berbagai struktur pajak dan otoritas dari suatu
negara serta tingkat pendidikan dan infrastruktur berperan penting dalam
menilai biaya dan manfaat. Sementara joint venture merupakan kemitraan dimana
para investor menjadi bagian dari pemilikan perusahaan. Joint venture terkadang
diperlukan untuk menghadapu undang-undang yang berlaku.
Bagi
perusahaan multinasional, fluktuasi nilai tukar mata uang asing mengakibatkan
ketidakpastian dari operasional perusahaan dalam arena internasional. Manajemen
risiko mata uang mengacu pada pengelolaan perusahaan terhadap risiko transaksi,
ekonomi, dan translasi. Risiko transaksi mengacu pada kemungkinan bahwa
transaksi tunai di masa depan akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar.
Risiko ekonomi mengacu pada kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas
perusahaan di masa depan akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Suatu
cara mengatasi masalah risiko transaksi dan risiko ekonomi adalah melakukan
lindung nilai (hedging). Kontrak di depan mensyaratkan pembeli menukar sejumlah
mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu (nilai tukar forward) pada
tanggal yang telah ditentukan di masa depan. Dalam menghadapi risiko translasi,
manajemen dapat memberikan laporan dalam denominasi dolar dan denominasi lokal
sehingga manajemen multinasional dapat mengetahui keadaan sebenarnya dari
divisi lokal dan dampak translasi mata uang asing.
Perusahaan
multinasional menggunakan desentralisasi karena sistem ini memberikan
keunggulan bagi divisi negara asal maupun divisi asing. Keunggulan-keunggulan
tersebut antara lain :
1. Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan
yang lebih baik melalui pemanfaatan informasi lokal.
2. Manajer lokal mampu memberikan tanggapan
yang lebih tepat waktu untuk mengubah keadaan.
3. Manajer pusat mustahil memahami seluruh
produk dan pasar.
4. Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk
mengambil keputusan operasional sehari-hari sehingga manajemen puncak dapat
lebih memusatkan perhatian pada masalah-masalah jangka panjang.
Pengukuran
kinerja pada perusahaan multinasional harus memisahkan antara evaluasi manajer
suatu divisi dengan evaluasi divisi tersebut. Manajer seharusnya dievaluasi
berdasarkan pendapatan dan biaya yang terjadi. Setelah manajer dievaluasi,
laporan keuangan anak perusahaan dapat disesuaikan dengan mata uang induk
perusahaan dan biaya-biaya yang diluar kendali manajer dapat dialokasikan.
Faktor-faktor lingkungan seperti faktor sosial, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya yang berbeda di suatu negara dari negara lainnya merupakan hal di luar
kontrol manajer akan tetapi mempengaruhi laba dan ROI perusahaan.
Harga
transfer merupakan harga yang digunakan ketika satu divisi dari suatu
perusahaan memproduksi produk yang digunakan dalam proses produksi divisi lain.
Bebrapa metode penetapan harga transfer yang digunakan antara lain :
1. Metode harga tak terkendali yang dapat
diperbandingkan yaitu menggunakan harga pasar.
2. Metode harga jual kembali merupakan harga
jual yang diterima penjual dikurangi markup yang wajar.
3. Metode biaya plus adalah harga transfer
berdasarkan biaya.
Bagi
perusahaan multinasional, penetapan harga transfer harus mencapai dua sasaran
yaitu evaluasi kinerja divisi dan penetapan pajak penghasilan yang optimal. MNC
dengan anak perusahaan di negara dengan pajak tinggi dan negara dengan pajak
rendah dapat memanfaatkan penetapan harga transfer untuk menggeser biaya ke
negara berpajak tinggi dan menggeser pendapatan ke negara berpajak rendah.
Setiap
negara mempunyai kebiasaan dan peraturan yang berbeda dengan negara induk.
Perusahaan multinasional harus menetapkan apakah kebiasaan tertentu hanya
merupakan cara berbisnis yang berbeda atau pelanggaran atas kode etik
berbisnisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar