Jika persediaan merupakan bahan
baku atau barang yang dibeli dari sumber luar, maka biaya yang terkait dengan
persediaan tersebut disebut biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Jika bahan
baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya
persiapan dan biaya penyimpanan.
Biaya
pemesanan adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. Biaya
persiapan atau penyetelan adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan
fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen
tertentu. Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya untuk menyimpan persediaan.
Biaya habisnya persediaan adalah biaya-biaya yang terjadi karena tidak dapat
menyediakan produk ketika diminta oleh pelanggan.
Alasan
Tradisional Memiliki Persediaan
Alasan tradisional untuk menyimpan
persediaan :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau
persiapan dengan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas
manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
4. Untuk meyangga proses produksi yang tidak
dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon.
6. Untuk menghindari kenaikan harga di masa depan.
Kualitas
Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity) : Model persediaan Tradisional
Kuantitas
pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan. Total biaya pemesanan dan
penyimpanan dapat digambarkan melalui persamaan berikut :
TC = PD/Q + CQ/2
= Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan
di
mana TC = Total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
P =Biaya menempatkan pesanan dan penerimaan
pesanan
D = Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q = Jumlah unit yang dipesan setiap kali
pesanan dilakukan
C = Biaya penyimpanan satu unit persediaan
selama satu tahun
Beberapa kuantitas pesanan lainnya
mungkin menghasilkan total biaya yang lebih rendah. Tujuannya adalah menentukan
kuantitas pesanan yang akan meminimalkan total biaya. Kuantitas pesanan ini
disebut kuantitas pesanan ekonomis (EOQ). Model EOQ adalah sebuah contoh dari
sistem persediaan yang didorong.
Menghitung
EOQ
Rumus untuk menghitung kuantitas
ini dapat dengan mudah diturunkan. Rumusnya adalah :
Q
= EOQ = 2PD/C
Titik
Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Titik pemesanan kembali adalah
titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus dilakukan. Hal ini merupakan
fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat di mana persediaan hampir habis.
Tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan
ekonomis setelah pesanan dilakukan atu persiapan dimulai.
Mengetahui
tingkat penggunaan dan tenggang waktu akan memungkinkan kita untuk menghitung
titik pemesanan kembali yang memenuhi tujuan berikut :
ROP
= Tingkat penggunaan x Tenggang waktu
Ketidakpastian
Permintaan dan Titik Pemesanan Kembali. Persediaan pengaman adalah persediaan
ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan. Persediaan
pengaman dihitung melalui perkalian tenggang waktu dengan selisih antara
tingkat penggunaan maksimal dan tingkat rata-rata penggunaan. Dengan keberadaan
persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dihitung sebagai berikut :
ROP
= (Tingkat rata-rata penggunaan x Tenggang waktu) + Persediaan pengaman
EOQ
dan Manajemen Persediaan
Pendekatan tradisonal untuk
mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem just-in-case. Dalam beberapa
situasi, sistem persediaan just-in-case benar-benar sangat tepat. Model EOQ
sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya
penyimpanan persediaaan dan biaya persiapan. Model EOQ juga berguna untuk
mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan
persediaan pengaman.
Manajemen
Persediaan JIT
Manufaktur JIT (just-in-time
manufacturing) adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang
membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan
didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang
diantisipasi.
Pembelian JIT mensyaratkan para
pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan baku tepat pada waktunya untuk
produksi. Hubungan dengan pemasok adalah hal yang sangat penting. Pasokan suku
cadang harus dihubungkan dengan produksi, yang mana berhubungan dengan
permintaan.
Karakteristik
Dasar JIT
Tata
Letak Pabrik. Jenis dan efisiensi tata letak pabrik dikelola secara berbeda
dalam proses manufaktur JIT. Dalam pekerjaan secara tradisional dan proses
manufaktur secara batch, produk dipindahkan dari satu kelompok mesin yang sama
ke kelompok mesin yang lainnya. Sel manufaktur terdiri dari mesin-mesin yang
dikelompokkan dalam kumpulan, biasanya dalam bentuk setengah lingkaran.
Pengelompokan
dan Pemberdayaan Karyawan. Perbedaan struktural utama lainnya antara organisasi
JIT dan tradisional berhubungan pada pengelompokan dan tanggung jawab karyawan.
Sebagaimana baru saja ditunjukkan, tiap sel dipandang sebagai suatu pabrik
mini.
Total
Quality Control. Secara sederhana, JIT tidak dapat diimplementasikan tanpa
suatu komitmen pada pengendalian kualitas total. TQC pada intinya adalah suatu
pengejaran tanpa henti untuk suatu kualitas sempurna, usaha untuk mendapatkan
suatu desain produk dan proses manufaktur tanpa cacat.
Ketelusuran
Biaya Overhead. Suatu sistem pembiayaan menggunakan tiga metode untuk
membebankan biaya pada produk individual : penelusuran langsung, penelusuran
penggerak, dan alokasi. Dari ketiga metode, penelusuran langsung adalah yang
paling akurat dan, sehingga, lebih disukai daripada dua metode lainnya.
Biaya
Persiapan dan Penyimpanan : Pendekatan JIT
Perbandingan manufaktur JIT dengan
tradisional :
JIT
Tradisional
1. Sistem tarik
2. Persediaan tidak signifikan
3. Pemasok kecil
4. Kontrak pemasok jangka panjang
5. Struktur selular
6. Tenaga kerja berkeahlian ganda
7. Pelayanan terdesentralisasi
8.
Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen memfasilitasi
10. Pengendalian kualitas total
11. Dominasi penelusuran langsung (perhitungan
biaya produk)
1. Sistem dorong
2. Persediaan signifikan
3. Pemasok besar
4. Kontrak pemasok jangka pendek
5. Struktur departemental
6. Tenaga kerja terspesialisasi
7. Pelayanan tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen mengawasi
10. Tingkat kualitas yang dapat diterima
11. Dominasi penelusuran penggerak (perhitungan
biaya produk)
Kontrak
Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data
Elektronik dan JIT II. Dengan pengisian kembali berkelanjutan, pembuat barang
mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu
pengecer kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan kembali.
Pertukaran data elektronik adalah
suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik yang pada intinya adalah suatu
metode terotomatisasi dari pengiriman informasi dari komputer ke
komputer.Pengaturan bersama sering didukung dengan kontrak terbuka, jangka
panjang yang dianggap sebagai suatu kontrak abadi. Kontrak abadi tidak memiliki
tanggal berakhir, tidak membutuhkan penawaran ulang, sehingga menurunkan resiko
permintaan bagi pemasok.
Kinerja
Jatuh Tempo : Solusi JIT
Kinerja jatuh tempo adalah ukuran
kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Sistem JIT
memecahkan maslah kinerja jatuh tempo bukan dengan menimbun persediaan, tetapi
dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis.
Menghindari
Penghentian Produksi dan Keandalan Proses : Pendekatan JIT
Kebanyakan penghentian produksi
terjadi karena salah satu dari tiga alasan : kegagalan mesin, kecacatan bahan
baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan bahan baku atau subperakitan.
Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional atas semua masalah
tersebut.
Pemeliharaan
Pencegahan Total. Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan pencegahan
total. Dengan memberikan perhatian lebih pada pemeliharaan pencegahan, sebagian
besar kegagalan mesin dapat dihindari.
Sistem
Kanban. Untuk menjamin bahwa komponen atau bahan baku tersedia ketika
dibutuhkan, digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini adalah sebuah
sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau
kartu. Kanban penarikan merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik
dari proses sebelumnya. Kanban produksi merinci kualitas yang harus diproduksi
oleh proses sebelumnya. Kanban pemasok digunakan untuk memberitahukan pemasok
agar menyerahkan lebih banyak komponen; dan juga merinci komponen tersebut
dibutuhkan.
Diskon
dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan
Secara tradisional, persediaan
disimpan sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan diskon kuantitas dan
melindungi diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yang dibeli.
Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya persediaan. Sistem JIT mencapai tujuan
yang sama tanpa harus menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan
kontrak jangka panjang dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi
sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan membangun keterbatasan pemasok
secara lebih intensif.
Keterbatasan
JIT
JIT bukan merupakan pendekatan yang
dapat dibeli dan diterapkan dengan hasil segera. Implementasinya merupakan
proses evolusioner, bukan revolusioner. Di sini dibutuhkan kesabaran. JIT
sering kali disebut sebagai program penyederhanaan – namun ini bukan berarti ia
mudah atau sederhana untuk diterapkan.
Pekerja juga dapat terpengaruh oleh
JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa pengurangan dan peyangga
persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan tingkat
stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang paling
menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga berhentinya
produksi. Pilihan lain, yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori
kendala (TOC).
Teori
Kendala
Setiap perusahaan menghadapi sumber
daya yang terbatas dan permintaan yang terbatas atas setiap produk.
Keterbatasan-keterbatasn ini disebut kendala.
Konsep
Dasar
TOC memfokuskan pada tiga ukuran
kinerja organisasi : throughput, persediaan, dan beban operasi. Throughput
adalah tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
Dalam istilah operasional, throughput adalah selisih antara pendapatn penjualan
dan biaya variabel tingkat unit seperti bahan baku dan listrik. Persediaan
adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku
menjadi throughput. Beban operasi disefinisikan sebagai seluruh uang yang
dikeluarkan organisasi untuk mengubah persediaan menjadi throughput.
Produk
yang Lebih Baik. Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Hal
ini juga berarti bahwa perusahaan mampu memperbaiki produk dan menyediakan
produk yang sudah diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar.
Harga
yang Lebih Rendah. Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya penyimpanan,
biaya investasi per unit, dan beban operasi lainnya seperti lembur dan beban
pengiriman khusus. Harga yang lebih rendah atau margin produk yang lebih tinggi
dapat saja terjadi jika kondisi kompetitif tidak memerlukan pemotongan harga.
Daya
Tanggap. Tingkat persediaan menandakan kemampuan perusahaan untuk merespon.
Tingkat yang tinggi secara relatif terhadap pesaing akan mengakibatkan
kelemahan kompetitif. Dengan kata lain, TOC menekankan pengurangan persediaan
dengan mengurangi teggang waktu.
Langkah-langkah
TOC.
Teori kendala menggunakan lima
langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja organisasi :
1. Mengidentifikasi kendala(-kendala)
perusahaan.
2. Mengeksploitasi kendala(-kendala) yang
mengikat.
3. Mensubordinasi apa saja yang lain dari
keputusan yang dibuat pada langkah 2.
4. Mengangkat kendala(-kendala) yang
mengikat.
5. Mengulangi proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar