Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah rancangan
sistem–sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan peggunaan bakat
manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.
Dalam sebuah lingkungan dimana angkatan kerja terus berubah , hukum berubah dan
kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM harus terus berubah
dan berkembang. Hal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara global.
Ada beberapa pengaruh yang secara bersamaan telah menyebabkan peningkatan
perdagangan dunia sebesar 60% dalam dekade terakhir. Berikut ini adalah
beberapa pengaruh yang paling penting dalam peningkatan perdagangan dunia:
è Perubahan Populasi Global.
è Ketergantungan Ekonomi Global.
è Aliansi Daerah.
è Komunikasi Global
Pertumbuhan
Bisnis Internasional :
1. Makin lama makin banyak perusahaan
menyadari bahwa keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan untuk memasarkan
dan mengelola di luar negeri.
2. Sebagai akibat dari internasionalisasi
ini, perusahaan harus dikelola secara global, namun globalisasi menghadapkan
para manajer tantangan-tantangan raksasa.
Jenis Organisasi Global :
Semakin banyak organisasi yang hanya beroperasi di satu
negara yang mengetahui kebutuha untuk mengembangkan lebih banyak operasi
global. Sebuah organisasi dapat melewati tiga tahap ketika mereka memperluas
operasi mereka ke seluruh dunia . Ketiga tahap tersebut adalah :
1.
Impor
dan Ekspor. Yakni kegiatan menjual dan membeli barang dan jasa dengan organisasi-organisasi
di negara-negara lain.
2.
Perusahaan
Multinasional (multinational enterprise-MNE). Merupakan sebuah
organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi si negara-negara
asing.
3.
Organisasi
Global. Yakni sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa
negara yang digabungkan untuk menjadi satu untuk beroperasi di seluruh dunia.
Jenis Bisnis Internasional :
1.
Eksport : menjual ke luar
negeri secara langsung maupun secara tidak langsung dengan penjualan asing dan
distributor yang digaji
2.
Pemberian Lisensi : pengaturan
perusahaan memberi hak cipta, nama merk untuk jangka waktu tertentu
3.
Waralaba : pemberian perusahaan
induk kepada perusahaan lain untuk yang menjalankan bisnis yang sudah
diresepkan
SDM dan Bisnis Internasional :
1.
Merumuskan dan
mengimplementasikan kebijakan dan kegiatan SDM di markas kantor induk
perusahaan multinasional.
2.
Menjalankan kegiatan SDM di
cabang asing dari suatu MNC (Multinational Corporation).
Faktor yang
Mempengaruhi MSDM :
1.
Faktor Kultural : perbedaan
kultural merentang luas dari negara ke negara menuntut perbedaan yang
berhubungan dengan praktik personil diantara cabang asing milik perusahaan
2.
Faktor Ekonomi : perbedaan
ekonomi diantara negara juga beralih menjadi perbedaan antar negara dalam
praktik SDM
3.
Faktor Biaya Tenaga Kerja :
perbedaan biaya dalam tenaga kerja juga mengakibatkan perbedaan dalam praktik
SDM
4.
Faktor Hubungan Industrial :
hubungan antara pekerja, serikat buruh dan majikan sangat dramatik antar negara
dan mempunyai dampak besar terhadap praktik SDM
5.
Masyarakat Eropa : pasar
bersama untuk barang, jasa, modal dan bahkan tenaga kerja
Memperbaiki Penugasan Internasional
Melalui Seleksi
Alasan Penugasan Internasional Gagal :
1.
Penugasan di luar negeri sering
gagal karena pribadi tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan teknik dari
jabatan.
2.
Seleksi pengiriman ke luar
negeri dilakukan oleh manajer lini berdasarkan kompetensi teknik.
3.
Mereka gagal karena masalah
keluarga dan pribadi serta kekurangan ketrampilan kultural yang sudah bukan menjadi
bagian dari proses
Penstafan Internasional
Sumber para Manajer :
1.
Lokal : warga negara dari
tempat mereka bekerja
2. Expatriate : bukan warga negara dimana
mereka bekerja
3.
Thrid-country national : warga
negara dari negara yang lain (kebangsaan negara ketiga)
Kebijakan Penstafan Internasional :
1.
Etnosentris : sikap yang
berlaku dari negara asal, gaya manajemen, pengetahuan, kriteria penilaian dan
manajer adalah superior terhadap segala sesuatu yang mungkin ditawarkan oleh
negara asing.
2.
Polisentris : satu keyakinan
yang disadari bahwa hanya manajer negara asing dapat benar-benar memahami
kultur dan perilaku dari pasar negara asing.
3.
Geosentris : manajemen harus
dicari dari suatu dasar yang global dengan pengandaian bahwa manajer terbaik di
dunia bisa ditemukan di mana saja tempat perusahaan berada.
Menyeleksi Manajer Internasionaaal :
1.
Adaptabilitas dan fleksibelitas
: menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki pandangan dan gagasan baru.
2. Kekerasan kultural : kemampuan berhasil
dalam sebuah kultur asing.
3. Orientasi diri : harga diri, kepercayaan
diri dan ketenangan mental.
4. Orientasi terhadap yang lain :
berinteraksi secara efektif dengan orang asing.
5.
Kemampuan perspektif : memahami
perilaku dan berempati dengan mereka.
6.
Kemampuan keluarga : kemampuan
pasangan dan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Pelatihan dan
Pemeliharaan Karyawan Internasional :
1.
Penyaringan yang saksama hanya
merupakan langkah pertama dalam memastikan keberhasilan orang yang ditugaskan
ke luar negeri.
2.
Karyawan bisa menuntut pelatihan
khusus.
3.
Kebijakan SDM Internasional
harus dirumuskan untuk mengkompensasi para manajer luar negeri untuk memelihara
hubungan tenaga kerja yang sehat.
Pengorientasian dan Pelatihan Karyawan
untuk Penugasan Internasional :
1.
Orientasi dan pelatihan untuk penugasan
internasional dapat membantu karyawan (dan keluarga mereka) menghindari kejutan
kultural dan menyesuaikan diri lebih baik dengan lingkungan baru mereka.
2.
Pengembangan manajemen
internasional untuk mendorong perbaikan kontrol atas operasi global dengan
membangun satu kultur perusahaan yang disatukan.
3.
Para manajer hendaknya lebih
konsisten tunduk terhadap nilai-nilai, kebijakan dan sasaran begitu mereka
kembali dari luar negeri.
Kompensasi Internasional :
1.
Satu kesulitan terbesar dalam
mengelola kompensasi total pada tingkat multinasional adalah menetapkan suatu
ukuran kompensasi yang konsisten di antara negara yang sedang membangun
kredibilitas.
2.
Pendekatan paling umum untuk
merumuskan upah ekspatriat adalah menyamakan kekuatan pembelian di semua negara,
sebuah teknik yang dikenal sebagai pendekatan neraca seimbang.
Penilaian Kinerja Terhadap Manajer
Internasional :
1.
Tentukan tingkat kesulitan
penugasan.
2. Pertimbangkan evaluasi penilaian manajer
di tempat daripada manajer tempat asal.
3.
Jika manajer tanah air
melakukan penilaian aktual tertulis, berikan nasihat latar belakang selama
proses penilaian.
4.
Modifikasikan kriteria kinerja
normal yang digunakan bagi posisi khusus untuk mencocokan posisi luar negeri
dan karakteristik dari lokal tersebut.
5.
Jangan hanya menilai manajer
ekspatriat dari segi kriteria yang dapat dihitung seperti laba.
Hubungan Tenaga Kerja Internasional :
1. Sentralisasi : tawar-menawar di tingkat
pabrik.
2.
Struktur serikat buruh :
berkonsentrasi pada fungsi jasa dan administrasi.
3.
Organisasi majikan : cenderung
dilakukan asosiasi majikan.
4. Pengakuan serikat buruh : untuk
tawar-menawar.
5. Keamanan serikat buruh : kesepakatan toko
tertutup yang formal.
6. Kontrak manajemen tenaga kerja : dokumen
yang mengikat secara sah.
7. Muatan dan lingkup tawar-menawar :
berfokus pada upah, jam dan kondisi kerja.
8. Menangani keluhan : ditangani mesin yang
diakui di luar kontrol formal serikat buruh.
9. Pemogokan : menukik jauh ke dalam
pendapatan perusahaan masing-masing.
10. Peran pemerintah : tidak mengatur proses
tawar-menawar namun menghendaki penetapan langsung.
11. Partisipasi pekerja : menciptakan sistem
pekerja dalam manajemen langsung.
12. Kodeterminasi : perwakilan pekerja wajib
pada sebuah dewan direksi perusahaan.
Masalah dan Pemecahan :
1.
Tulis kesepakatan repatriasi :
orang yang diangkat untuk tugas internasional tidak akan diperpanjang.
2.
Angkat seorang sponsor : untuk
mengawasi ekspatriat selama di luar negeri.
3. Berikan konseling karier : untuk
memastikan pengangkatan tugas repatriat.
4. Jaga komunikasi tetap terbuka : jagalah
ekspatriat dalam urusan bisnis kantor pusat.
5.
Tawarkan dukungan keuangan :
bayar real estate dan biaya hukum untuk mempertahankan residensinya.
6.
Kembangkan program reorientasi
: berikan repatriat dan keluarganya program reorientasi untuk memudahkan
menyesuaikan diri.